Cari Blog Ini

Minggu, 29 Agustus 2010

QUALITY (PROGRAM & MONITORING)

A. SAMPLING PLAN


1. Infill core sampling


a. Perencanaan pengambilan core sample didaerah prioritas tambang dengan acuan infill drilling plan.
b. Perencanaan penyamplingan dengan mempertimbangkan strategi dan support studi kualitas.
c. Perencanaan penyamplingan dengan mempertimbangkan kondisi batubara yaitu :
c.1. Batubara segar
c.2. Batubara lapuk karena pengaruh oksidasi
c.3. Batubara terbakar
c.4. Batubara diwashout
c.5. Batubara dengan perbedaan kualitas yang tinggi
c.6. Keseragaman kualitas batubara
c.7. Split
c.8. Unsplit
c.9. Perlapisan selang-seling
c.10. dll.
d. Perencanaan penyamplingan dengan mempertimbangkan tingkat keberhasilan penyamplingan. Seperti pada daerah washout dan outcrop, atau daerah batubara teroksidasi dimana tingkat penyamplingan dengan metoda core sampling sering mengalami kegagalan. Hal ini bisa diganti dengan metode test pit, chips sample, channel sampling, dll.
e. Perencanaan penyamplingan dengan mempertimbangkan faktor biaya berlebihan. Dengan metode yang benar jumlah titik penyamplingan dan faktor kegagalan penyamplingan dapat dikurangi.
f. Daerah yang terwakili (dengan mempertimbangkan faktor daerah pengaruh maka metode sampling bisa diterapkan sesedikit mungkin penyamplingan dengan daerah pengaruh yang maksimal).
g. Perencanaan penyamplingan dengan mempertimbangkan data yang dibutuhkan (variasi data yang dibutuhkan meliputi data ketebalan, data kualitas, data struktur, dll).
h. Perencanaan penyamplingan dengan mempertimbangkan detail kualitas (untuk perencanaan kualitas komposit).


2. Pit Sampling


Sampling Pit dilakukan untuk studi kualitas secara khusus di daerah tambang yaitu :


a. Untuk mengetahui kualitas dari batubara kotor atau batubara oksidasi tinggi, yang pada saat penambangan ditinggalkan karena kualitasnya tidak memenuhi standard atau tidak diketahui. Hasil analisa sampling akan merekomendasi apakah layak dipakai untuk permintaan produksi kualitas rendah, untuk blending, perencanaan pencucian atau tidak akan diproduksi karena kualitasnya sangat rendah.
b. Untuk mempelajari delution source (sumber delusi yang mengakibatkan penurunan kualitas dan kenaikan ash).
c. Untuk mengetahui keadaan seam-seam minor yang berada dilokasi penambangan seam-seam utama, yang karena faktor ketebalan dan harga kualitasnya dapat diproduksi secara menguntungkan.


Prosedur Kerja :


1. Diskripsi urutan litologi dan kondisi batubara yang meliputi top batubara, bottom batubara, jenis batubara, tebal perlapisannya, material kandungannya, litologi ikutan dan strukturnya.
2. Lakukan penyamplingan didaerah target dengan ukuran 10 cm x 10 cm x ketebalan.
3. Pengambilan sample dikerjakan dari top sampai bottom lapisan batubara.
4. Jika pada seam batubara yang disampling terdapat banyak ply, maka setiap ply harus ditempatkan terpisah.
5. Sample dijaga jangan sampai berkurang dan harus mewakili keseluruhan dimensi yang diambil.
6. Siapkan tempat penampungan batubara, dan masukan sample dalam plastik sample yang baik.
7. Peralatan untuk mengambil sample tergantung kondisi perlapisan batubara, jika batubara lapuk dengan linggis pipih, tetapi jika batubara keras diperlukan cut quick dan alat bantu lainnya.
8. Setelah selesai penyamplingan, bereskan perlengkapan dan pastikan lingkungan penyamplingan tetap aman dan bersih.


B. CORE SAMPLING


1. Infill core sampling


a. Siapkan lembar unreconciled log, tiket sample, meteran, gunting, palu, plastik sample, list of core sample, lembar diskripsi dan kamera.
b. Periksa nama lubang bor dari core box yang akan disampling, jika sudah benar periksa urutan susunan core per meter didalam core box.
c. Buka tutup core dengan hati-hati supaya core tidak rusak.
d. Tentukan dan tandai batas top dan bottom batubara.
e. Lakukan pengukuran ketebalan batubara dan bandingkan dengan ketebalan dari unreconciled data.
f. Setelah sesuai, tandai top dan bottom batubara, serta tandai nomor bore hole dan kedalaman batubara kemudian lakukan pemotretan.
g. Lakukan diskripsi core batubara secara detail, mulai dari top sampai bottom dilanjutkan diskripsi litologi diatas dan dibawah lapisan batubara.
h. Parting/split dalam lapisan batubara diperlakukan sbb :
h.1. Parting/split dengan tebal kurang atau sama dengan 5 cm, tidak dipisahkan dan disatukan dengan penyamplingan batubara.
h.2. Parting/split dengan tebal lebih 5 cm, dipisahkan dan lapisan batubara dibawah dan diatas parting disampling secara terpisah.
i. Masukkan sample batubara, sample roof dan sample floor ditempat/kantung plastik yang berbeda.
j. Berikan sample code untuk coal sample, roof sample, parting sample (jika ada) dan floor sample.
k. Berikan tiket sample untuk coal sample, roof sample dan floor sample.
l. Input sample data dalam list of sampling dan input data diskripsi core dalam ample description worksheet.
m. Persiapkan sample yang akan dianalisa.
n. Bereskan segala peralatan dan bersihkan kembali tempat penyamplingan.


2. Development core sampling


a. Prosedur penyamplingan development core secara umum sama dengan prosedur penyamplingan infill core.
b. Perbedaannya, core development disampling lebih detail sehingga memungkinkan untuk dilakukan pemisahan berdasarkan kenampakan fisik batubara atau setiap 1 meter tebal batubara (setiap ply) disampling terpisah.
c. Parting > 5 cm dan < 10 cm dipisahkan sebagai ply tersendiri.
d. Penomoran dilakukan berurutan dari bagian atas ke bagian bawah dengan melanjutkan penomoran sebelumnya. Contoh nomor sample core C0001054.


3. Test pit sampling


Pekerjaan yang dilakukan adalah pemberian sample code dan persiapan untuk pengiriman.


C. PENGIRIMAN SAMPLE


1. Pastikan/check sample yang akan dikirim dan tulis dalam order sample (rangkap 3).
2. Tentukan jenis analisa yang diinginkan.
3. Lakukan pengecekan apakah order sample benar dan jelas.
4. Mintakan persetujuan kepada yang bertanggungjawab.
5. Serahkan sample dan dokumen sample ke bagian Laboratorium PTIM.
6. Input data pengiriman untuk laporan.


D. KUALITAS PIT


Kualitas pit adalah kualitas rata-rata dari keseluruhan data kualitas lubang bor yang ada di pit. Perhitungan kualitas pit dilakukan dengan metode perhitungan komposit dari semua kualitas titik bor yang ada.


Rumus perhitungan secara manual :




( q1 x th1 x rd1 + …..+ qn x thn x rdn )
qp = --------------------------------------------------------


(( th1 x rd1 ) +.…+ ( thn x rdn ))
dimana :


gp = quality of pit
th = thickness
rd = densitas


Hasil perhitungan kualitas pit sangat tergantung dari kebenaran data kualitas bor. Sehingga perlu dilakukan pengecekan terhadap data kualitas setiap lubang yaitu dengan jalan :
1. Check hasil analisa laboratorium dan cocokkan dengan data sampling berkenaan dengan : nomor bor, thickness dan seam target.
2. Lakukan perhitungan komposit tiap lubang bor, jika ada dua atau lebih seam atau ply batubara.
3. Check data posisi setiap sample
4. Check input data ke quality work-sheet.
5. Tentukan untuk perhitungan komposit dan pastikan kebenaran rumus untuk perhitungan komposit (di komputer).
6. Check kembali data composit of pit.
Kualitas pit dianalisa dan dihitung kembali setelah dilakukan proses penambangan (dilakukan setiap bulan sebelum cutting plan yang baru di buat).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar